Lini Indonesia, Ponorogo - Bersih Desa atau Merti Desa, merupakan tradisi Jawa sebagai ungkapan wujud rasa syukur masyarakat atas berkah dan karunia dari Tuhan, serta upaya membersihkan Desa dari hal-hal negatif.
Tradisi ini biasanya dilakukan setahun sekali, setelah musim panen, dan melibatkan berbagai kegiatan seperti kenduri, do'a bersama, ziarah ke makam leluhur, dan pertunjukan seni.
Pemerintah Desa Kwajon, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, bersama masyarakat menggelar kesenian wayang kulit semalam suntuk, sebagai puncak acara Bersih Desa dan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, yang digelar di areal taman Putri Kuning, Desa Kwajon, pada Rabu , (06/08/2025).
Pagelaran wayang kulit yang menampilkan dalang kondang Ki Sigid Ariyanto, dengan menceritakan lakon "Wahyu Pamong Sejati" dan dimeriahkan oleh dagelan kondang Jo Klithik - Jo Kluthuk tersebut menarik antusiasme masyarakat untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit tersebut.
Nampak hadir pula menyaksikan pagelaran wayang kulit tersebut, Camak Bungkal, Wasis, AP. M.Si beserta jajaran Forkopimka Kecamatan Bungkal, Kepala Desa beserta Sekretaris desa Se-kecamatan Bungkal dan Desa sekitar, juga beberapa undangan lainnya.
Dalam sambutannya Kepala Desa Kwajon, Sunarto menyampaikan, ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut serta membantu terlaksananya seluruh rangkaian acara, dalam rangka kegiatan Bersih Desa dan Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tersebut.
Disampaikan juga oleh Sunarto, bahwa sebelumnya telah digelar acara jalan santai dan pagelaran seni budaya Reog Ponorogo. "Acara malam ini merupakan puncak acara bersih desa dan Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, yang sebelumnya juga telah diadakan jalan santai dan pagelaran kesenian Reog Ponorogo." ujar Sunarto.
Dengan diadakannya Bersih Desa atau Metri Desa tersebut Kepala Desa Kwajon berharap Desa Kwajon menjadi ayem tentrem, gemah ripah, loh jinawi.
"Mudah-mudahan dengan diadakan bersih desa ini nantinya Desa Kwajon, dijauhkan dari segala goda, dijauhkan dari bala" sehingga masyarakatnya guyub-rukun, ayem-tentrem, pertaniannya dijauhkan dari hama dan kendal, sehingga tercipta gemah ripah loh jinawi, masyarakat yang makmur sejahtera." pungkasnya.
(Gst)
0 komentar:
Posting Komentar