Pasuruan, LINDO - Praktek perdagangan manusia (Human Traffiking) anak dibawah umur untuk dijadikan LC sebagai pemuas laki-laki hidung belang masih marak dan berulang kali terjadi di dalam masyarakat.
Anak-anak dibawah umur (Korban) ini dijual ke seseorang berinisial DW (Mama DW) di daerah Tretes Gg. Sono Villa. Dengan adanya penyekapan terhadap anak berinisial NH dan wulan yang dilakukan Mama DW (Germo), membuat masyarakat gerah kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak Dewan, Kepolisian maupun instansi terkait lainnya.
Agus selaku Tokoh Dewan DPRD Komisi I mendampingi berbagai elemen masyarakat untuk melaporkan kejadian traffiking tersebut ke Polres Kabupaten Pasuruan dan serta Polsek Prigen.
Setelah masyarakat bergerak dengan melakukan berbagai upaya, akhinya bisa mengambil dua orang korban kemudian dibawa dan di amankan ke Mapolsek Prigen. Kami kemudian mengagendakan para korban ke domisili asal korban jawa barat pemalang.
Daniel dari lembaga Perlindungan Anak mengatakan, saya sangat miris sekali sebab traffiking ini terjadi berulang kali, Jum'at (19/05/2023).
Terkait kejadian ini maka kita perlu berkoordinasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak instansi yakni Pemerintah, Kepolisian maupun APH, tambahnya.
"Agar perkara serupa ini tidak terjadi lagi ke depannya," tandasnya.
Anom suroto selaku Dewan di LP2KP menyampaikan, kami selaku lembaga pemantau pembangunan dan kinerja pemerintah, sangat mengsuport terkai pemberantasan traffiking ini.
Disamping itu kita perlu bekordinasi dengan baik antara masyarakat dan jajaran Muspika Pemerintah karena kasus tersebut sangat sulit dibongkar. "Jika tidak saling kompak dan bahu-membahu memberantas bisnis Traffiking maka akan terus berkembang," terang Anom.
"Jadi perlu Kekompakan dan kepedulian dari masyarakat beserta Pemerintah sebagai bentuk wujud pemberantasan bisnis traffiking," jelasnya.
Dalam bisnis traffiking ini agensinya menggunakan media sosial untuk mengiming-imingi calon korbannya dengan gaji per-bulannya Rp15 juta hanya sebagai pemandu karaoke LC saja.
(Bakir)
0 komentar:
Posting Komentar