#Attribution1 {height:0px; visibility:hidden; display:none}

Breaking News

Rabu, 13 November 2024

Dana Program Indonesia Pintar (PIP) Untuk Siswa Di Duga Terjegal Oleh Lembaga Sekolah


Lini Indonesia, Lumajang - Anggaran dana Program Indonesia Pintar atau yang sering banyak dikenal dengan istilah PIP di SMK Wira yudha Sakti Nusantara (WYSN) di Jl. Pelajar no. 82, Krajan Kulon, Bondoyudo, Kec Sukodono, Kab. Lumajang kini menjadi perhatian khusus dari penggiat masyarakat dan wartawan di Lumajang.

Pasalnya bagi siswa yang mendapatkan dana PIP tersebut ATM untuk pengambilan pencairan dikumpulkan menjadi satu melalui Bendahara Sekolah.

Setelah ATM dikumpulkan ke Bendahara Sekolah kemudian pada saat pencairan, para siswa yang seharusnya berhak menerima malah mereka tidak tahu-menahu.

Saat awak media dari tim investigasi Lini Indonesia mencoba melakukan wawancara terhadap salah seorang siswa yang namanya minta di rahasiakan. 

Ia mengatakan, bahwa dana PIP memang sudah cair pada tanggal 5 November 2024. Namun sayang, saya dan teman-teman tidak bisa menikmati dari aliran dana tersebut. Karena dana tersebut di ambil oleh Lembaga Sekolah di bank BNI Cabang Lumajang.

Sebenarnya, kami semua yang mendapatkan dana PIP itu boleh saja, umpamanya setelah kami ambil dari bank kemudian kami bayarkan ke Sekolah dan hal tersebut kami tidak merasa keberatan karena memang sekolah di sana.

Hanya saja caranya Lembaga Sekolah kurang tepat.

Kejadian demikian membuat kecewa terhadap semua siswa yang menerima anggaran dana PIP. seolah-olah para siswa hanya di gunakan alat oleh Sekolah demi mendapatkan dana tersebut.

Menurut Kepala Sekolah yang akrab dipanggil Bu Diana, saat di konfirmasi soal pencairan dana PIP. Ia menjelaskan, memang benar adanya Sekolah SMK WYSN mendapatkan anggaran Program Indonesia Pintar (PIP).



Menurutnya, dana PIP tersebut sebenarnya diambil sendiri oleh siswanya tetapi ada sekitar dua siswa yang lembaga sekolah membantu mengambilnya karena siswa yang satu dalam keadaan sakit dan yang satu lagi kartu Atm-nya terblokir.

Selanjutnya, Bu Diana juga mengatakan, dana PIP yang telah diambil langsung dibayarkan oleh siswa ke Lembaga Sekolah karena Sekolah banyak membantu kebutuhan siswanya untuk membayar Iuran bulanan bagi siswa yang nunggak untuk membayarnya.

Tim investigasi Lini Indonesia juga menemui sejumlah orang tua dari siswa SMK Wira Yudha Sakti Nusantara (WYSN) dan serta mempertanyakan soal pencairan dana PIP untuk putra-putrinya yang seharusnya menerima namun dijegal sekolah.

Mengenai hal tersebut Wali Siswa sebenarnya merasa kecewa yang terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan Wira Yudha Sakti Nusantara (WYSN). 

Namun, mereka tak bisa berkutik dan kuawatir anaknya nanti menjadi bidikan para guru sehingga psikolognya terganggu. 

Kami relakan, biar diambil pihak Sekolah walaupun kami masih kurang ikhlas. Terpenting baginya agar anaknya masih bisa Sekolah di tempat tersebut hingga sampai tamat.

Melihat kejadian ini akhirnya Lembaga Perlindungan Konsumen Pasopati Nusantara (LPK-PN) melalui Ketua Umumnya Kusuma akrab dipanggil Cus mengharapkan, agar aparat penegak hukum di wilayah Kabupaten Lumajang untuk segera melakukan tindakan penyelidikan terhadap lembaga sekolah SMK Wira Yudha Sakti Nusantara.

Kalau toh memang terjadi dugaan penjegalan dana dilakukan oleh pihak Sekolah, setidaknya ada proses secara hukum yang berlaku di Indonesia agar semuanya gamblang dan jelas.

Sehingga tidak menjadikan tanda tanya besar terhadap masyarakat terutama masyarakat yang anaknya sekolah di SMK Wira Yudha sakti Nusantara.

(Hr. bersambung)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar