LINDO, Sidoarjo - Penjualan seragam sekolah di SMAN 1 Wonoayu benar-benar sangat membuat sengsara para peserta didik.
Dari lima item seragam yang dijual kepada para peserta didik baru berkisar dua juta lebih hampir tiga juta.
Saat Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan Sri Supartini S.Pd., saat di konfirmasi oleh wartawan Lindo terkait penjualan seragam tidak mau dan berani berkomentar.
Justru Ia bertanya surat ijin untuk meliput di lembaga sekolah yang Ia tempati.
Ia berkata terkait apa saja yang ada di lembaga sekolah SMAN Wonoayu semuanya atas dasar kuasa dan perintah dari Kepala Sekolah atas arahan dari Cabang Dinas Kabupaten Sidoarjo.
Anggota lembaga monitoring LSM Berantass menyesalkan adanya dugaan mark-up harga seragam yang di jual di lembaga sekolah SMAN1 Wonoayu Kab. Sidoarjo.
Ia menyampaikan sejauh mana pelaksanaan program Gubernur Jawa Timur yang disebut Tastis (Gratis dan Berkualitas).
Apakah program tersebut hanya merupakan gula-gula untuk masyarakat Jawa Timur sehingga pengawasan semua program di lembaga sekolah sangat lemah.
Atau Gubernur Jawa Timur Khofifah menutup mata dari segala program sekolah yang terasa memberatkan ekonomi para wali para peserta didik.
Hal tersebut kalau dibiarkan akan menjadi kesempatan bagi para Guru dan Kepala Sekolah untuk membodohi para wali para peserta didik.
Khofifah seharusnya bertindak tegas sesuai apa yang beliau janjikan dengan sebutan Tastis.
Tastis bukan berarti gratis dalam segala program setidaknya untuk jual beli seragam sekolah jangan terlalu tinggilah. Kalau terlalu tinggi itu kan namanya mencekik secara tidak lansung terhadap wali peserta didik.
Hinggga berita ini diturunkan terkait hal tersebut pihak Cabang Dinas Pendidikan Kab. Sidoarjo belum bisa dikonfirmasi dan ditemui.
(Heri/Red)
0 komentar:
Posting Komentar