LINDO, Sidoarjo - Pembangunan Taman Desa sumber dana berasal dari program BK (Bantuan Keuangan) dari wakil Gubernur Jawa timur tahun anggaran 2022 di duga tak sesuai dengan spesifikasinya.
Menurut Sekretaris Desa Kedung Banteng saat di konfirmasi oleh wartawan Lindo menjelaskan kalau dana BK yang berasal dari wakil gubernur Jawa timur sudah di gunakan untuk membangun taman di Lingkungan Desa Kedung Banteng RT. 09 RW. 04.
Anggaran dana dari BK yang di gunakan pembangunan taman tersebut sebesar Rp100 juta, ujarnya.
Di tempat dan waktu berbeda, wartawan Lindo juga berupaya untuk menemui Kepala Desa Kedung Banteng yang akrab di panggil Budi.
Saat dikonfirmasi wartawan Lindo, Rabu (5/07), nampaknya Budi menghindari diri dan kesannya buru-buru dengan alasan-alasan yang tidak masuk akal.
Budi menyampaikan bahwa pembangunan taman ini langsung di swakelola oleh Ismail Ketua BPD sekaligus sebagai aparat TNI.
Berdasarkan pantauan wartawan Lindo di lokasi bahwa pembangunan taman nampaknya ada dugaan kalau penggunaan anggaran dari BK sangat tidak sesuai dengan hasil pembangunan taman.
Bila kita hitung secara kasat mata pembangunan taman tersebut di perkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp 25 juta hingga sampai Rp 30 juta.
Lalu sisa anggaran yang dipergunakan mau dikemanakan. Jangan-jangan sisanya di pergunakan oleh oknum kepala Desa dan kelompoknya untuk kepentingan pribadinya dan golongan.
Salah seorang penggerak masyarakat dari LPK-PN Pasuruan sangat menyesalkan bantuan BK dari wakil Gubernur tersebut karena tidak dipergunakan semestinya dan di duga sebagian besar untuk bancakan para oknum Pemerintahan Desa Kedung Banteng yang tidak bertanggung-jawab.
Dengan diterbitkannya berita dari Lindo ini kami LPK-PN memohon kepada aparat penegak hukum baik dari Kejaksaan dan Kepolisian di wilayah hukum Sidoarjo segera menindak-lanjuti untuk melakukan Lidik sesuai tugas dan kewenangannya.
Hingga diterbitkan berita ini Ismail Ketua BPD Desa Kedung Banteng belum sempat di temui.
(Heri)
0 komentar:
Posting Komentar