#Attribution1 {height:0px; visibility:hidden; display:none}

Breaking News

Minggu, 16 Juli 2023

Akibat Maraknya pengetapan Dari Mobil Tangki Pertamina, Banyak Pengusaha SPBU Mengeluh


LINDO, Sidoarjo - Maraknya pengetapan bensin pertalit dari mobil tangki pengiriman di wilayah jalan ateri Porong diduga terjadi pembiaran.

Ketika Tim dari wartawan Lindo melakukan investigasi dilokasi, tampak salah satu unit kendaraan tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM), No. Pol. N-9898-UA, jelas-jelas melakukan pengetapan di Jl. Ateri (27/6) lalu. 

Dalam melakukan pengetapan tersebut sopir tangki naik ke atas kemudian membuka pintu diatas lalu memasukan selang untuk menyedot bensin di dalam mobil tangki setelah itu disalurkan ke tempat kaleng cat yang berukuran 25 Kg. 

Menurut salah seorang sumber yang tidak mau menyebutkan namanya mengatakan kepada tim bahwa kegiatan pengetapan ini sudah berjalan 5 tahunan. Disini pihak sopir dan kernetnya sepakat dan kompak melakukan tindak pidana pencurian BBM alias BBM kencing. 

Walaupun aksinya diketahui tim investigasi Lindo namun pihak sopir dan kernet mobil tangki tampak tenang-tenang saja. 

Berdasarkan sumber informasi yang didapatkan tim investigasi Lindo bahwa di duga kuat ada oknum dari aparat penegak hukum disektor Polsek Porong mendapatkan atensi dari seseorang bernama Wawan selaku pihak penadah BBM tersebut.

Ketika Tim Investigasi melakukan konfirmasi terhadap pegawai Pertamina melalui what's App dengan mengirimkan foto dan mobil tangki yang sedang melakukan pengetapan namun pihak pegawai Pertamina Depo Surabaya di bagian Pengawas Ops tidak menanggapinya bahkan terkesan tak menghiraukan.

Salah satu Lembaga penggerak masyarakat LSM Berantas menyayangkan sikap dari pegawai Pertamina depo Surabaya ketika mendapat informasi belum ada tindakan. Heri salah seorang anggota LSM Berantas juga menyayangkan dari pihak aparat Kepolisian tidak ada usaha untuk menangkap atau membubarkan kegiatan pengetapan tersebut.

Hal ini kalau dibiarkan bisa jadi penadah dari BBM hasil pengetapan merasa kebal dari hukum. Heri juga meminta kepada pihak Kepolisian Polsek Porong agar segera bertindak untuk menangkap pelaku baik sopir dan kernet ataupun penadahnya untuk dilakukan interogasi lebih lanjut. 

Dari PT Patra Niaga sendiri sebenarnya sudah membentuk sebuah time survaylen, namun sayangnya time survaylen tersebut menutup mata sehingga para pelaku pengetapan BBM tidak merasa takut sama sekali.

Di duga time survaylen sudah mendapatkan atensi dari para sopir. Akibat dari ulah para sopir dan para survaylen akhirnya banyak para pengusaha SPBU yang mengeluh.

(Tim Red)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar