Lini Indonesia, Ponorogo - Merti Desag atau biasa disebut dengan istilah Bersih Desa atau disebut juga dengan Sedekah Bumi, merupakan slametan atau upacara Adat Jawa untuk memberikan sesaji kepada Danyang Desa.
Adat atau tradisi semacam ini dilakukan sejak nenek moyang kita dahulu secara turun-temurun.
Bersih Desa dilakukan oleh masyarakat desa setempat untuk membersihkan Desa dari roh-roh jahat atau aura negatif yang mengganggu didesa tersebut.
Maka sesaji diberikan kepada danyang desa, karena danyang desa dipercaya sebagai penjaga sebuah Desa. Dengan demikian, upacara Bersih Desa diadakan di makam danyang atau tempat yang dikeramatkan di Desa tersebut.
Di Desa yang mempunyai pengaruh muslim kuat, upacara bersih Desa diadakan dilaksanakan di Masjid. Adapun isinya adalah doa-doa dalam Muslim. Sementara, di beberapa Desa yang tidak memiliki makam danyang, upacara Bersih Desa diadakan di rumah Kepala Desa maupun di Pendopo Kantor Kepala Desa.
Tujuan Bersih desa adalah, sebagai upacara adat, yang mana memiliki makna spiritual di baliknya.
Bersih Desa disamping memberikan sesaji kepada Danyang desa untuk meminta pelindunga, juga bisa dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang didapat.
Pemerintah Desa Maguwan bersama warga masyarakat mengadakan bersih Desa mulai Selasa-Jumat, 04-07 Juni 2024 dengan berbagai rangkaian rangkaian kegiatan diantaranya, sholawat simtudduroh, ziarah makam leluhur, sholawat Al barzanji, istighosah kubro, Do'a bersama, miniatur sound, drumband anak-anak dari SDN 2 Maguwan, wayangan (ruwatan) di Paseban beji gede, gelar kesenian tradisional Reog dan Gajah-gajahan.
Sebagai puncak acara pada Jum'at, 07/06/2024, digelar kesenian wayang kulit semalam suntuk dengan menampilkan dalang kondang Ki Wardono Joko Pandoyo dari Klaten Jawa Tengah, menceritakan lakon, Wahyu Purbo Sejati, yang dimeriahkan oleh bintang tamu Apri dan Mimin, bertempat dibalai Desa Maguwan.
Disampaikan oleh Kepala Desa Maguwan, Endang Sunarwati, "Kami di Desa Maguwan ini sudah menjadi tradisi turun-temurun, sejak dulu setiap hari Jumat Kliwon, bulan sela menggelar wayangan siang dan malam. Siang diadakan di Paseban beji gede, siang dan malamnya di Balai Desa." ujar Endang Sunarwati.
Dalam sambutannya Endang Sunarwati mengucapkan terima kasih atas kekompakan warga masyarakat dalam memeriahkan acara tersebut dan ucapan terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam pelaksanaan bersih desa tahun ini.
"Kami dari pemerintah Desa Maguwan mengucapkan terima kasih atas kekompakan warga masyarakat Desa Maguwan dalam penyelenggaraan bersih desa tahun ini, juga kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini dari awal sampai akhir," ungkapnya.
Nampak hadir pada puncak acara bersih desa, Desa Maguwan, untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit tersebut diantaranya Kepala Dinas PMD Ponorogo, Toni Sumarsono, Camat Sambit, Boby Aji Antoni Andi Charolli, S.STR, M.Si., beserta jajaran Forkopimka Kecamatan Sambit, Kepala desa sekecamatan Sambit, Perangkat Desa Maguwan beserta lembaga desa, tokoh masyarakat serta sejumlah undangan lainnya dan warga masyarakat Desa Maguwan dan sekitarnya.
Dengan diadakannya bersih desa ini Kepala Desa Maguwan, Endang Sunarwati berharap, "Semoga dengan bersih desa tahun ini, Desa Maguwan menjadi semakin maju, masyarakatnya guyub-rukun, ayem tentrem, rejekinya melimpah, pembangunannya terus berkembang, hingga menjadi desa yang damai sejahtera, " pungkasnya.
(Gst)
0 komentar:
Posting Komentar