Lini Indonesia, Ponorogo - Bersih Desa sebagai kegiatan tahunan yang pelaksanaannya pada hari dan bulan tertentu, yang biasanya menggunakan hitungan bulan Jawa, merupakan selametan atau upacara adat Jawa untuk memberikan sesaji kepada Danyang Desa.
Bersih Desa dilakukan oleh masyarakat Dusun untuk membersihkan Desa dari roh-roh jahat atau aura negatif yang mengganggu. Maka sesaji diberikan kepada Danyang Desa, karena Danyang Desa, dipercaya sebagai penjaga sebuah desa. Dengan demikian, upacara bersih Desa diadakan di makam atau danyangan Desa tersebut .
Di Desa yang mempunyai pengaruh muslim kuat, upacara bersih desa dilaksanakan di Masjid. Adapun isinya adalah doa-doa dalam ajaran Muslim.
Sementara, di beberapa Desa yang tidak memiliki tempat dimakam atau didanyangan desa, maka upacara bersih desa diadakan di rumah Kepala desa ataupun di Pendopo Kantor Kepala Desa.
Bersih desa juga dimaknai sebagai ungkapan syukur atas Panen, maka upacaranya dilakukan setelah panen padi berakhir.
Tujuan Bersih Desa adalah sebagai upacara adat, memiliki makna spiritual di baliknya.
Bersih Desa juga bertujuan untuk mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang didapat, dengan harapan kedepan akan lebih baik lagi.
Bersih Desa juga untuk memohon perlindungan kepada danyang sebagai penjaga sebuah Desa.
Seperti tahun-tahun sebelumnya Pemerintah Desa Sambilawang bersama-sama dengan masyarakat menggelar bersih desa, setiap tahun jatuh pada bulan Selo (bulan Jawa) yang tahun ini dilaksanakan pada Sabtu, 25/05/2024. Dengan memotong kambing kendit di danyangan Beji Bende dan malamnya di gelar kesenian wayang kulit semalam suntuk dengan menampilkan dalang Ki KRT. Purbo Sasongko, dengan lakon, Wahyu Purbo Sejati. Dalam pagelaran tersebut dimeriahkan juga oleh bintang tamu, Pelawak Meo dan Senthun.
Dalam sambutannya Kepala Desa Sambilawang Sumadi menyampaikan, terimakasih kepada masyarakat Desa Sambilawang, juga semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan kelancaran pada acara bersih Desa tersebut.
Disampaikan oleh Kepala Desa Sambilawang, Sumadi, bahwa dengan diadakannya bersih desa tersebut, Sumadi berharap "adanya tradisi nyadran atau bersih Desa diadakan setiap tahun, jatuh pada bulan Selo (bulan Jawa), dengan cara memotong kambing kendit, kemudian dagingnya dimasak tanpa dicicipi kemudian di makan bersama masyarakat sekitar. Pada malam harinya di digelar wayang kulit." ujar Sumadi.
Kami berharap dengan adanya kegiatan selamatan bersih desa, Pemdes dan masyarakat Desa Sambilawang terhindar dari segala sukerto atau musibah atau balak sehingga Desa Sambilawang menjadi Desa yang damai, aman, ayem-tentrem, sejahtera, masyarakat guyub rukun dan terhindar dari balak atau hal-hal yang memiliki aura negatif." harapan Kades Sambilawang.
Nampak hadir pada acara pagelaran wayang kulit tersebut, Camat Bungkal, Wasis, beserta jajaran Forkopimka Kecamatan Bungkal, Kepala desa sekecamatan Bungkal, Perangkat desa sekecamatan Bungkal, Kades Sambilawang beserta perangkat dan lembaga Desa Sambilawang, dan sejumlah undangan lainnya beserta masyarakat Desa Sambilawang dan sekitarnya.
(Gst)
0 komentar:
Posting Komentar