Lini Indonesia, Ponorogo - Merdi Desa merupakan upacara adat Jawa sebagai ucapan rasa syukur masyarakat atas karunia yang telah diberikan oleh Tuhan YME. Tradisi Jawa satu ini sudah mulai ditinggalkan di zaman modern seperti saat ini. Namun tradisi ini masih menjadi salah satu acara tahunan yang patut dilestarikan sebagai salah satu kekayaan ragam budaya yang ada di Indonesia khususnya budaya adat Jawa.
Merdi Desa sering disebut dengan bersih desa, atau ada beberapa yang menyebut Suronan, karena berlangsung di bulan Suro (Jawa)/Muharam merupakan simbol rasa syukur masyarakat atas limpahan nikmat yang diberikan Tuhan YME, nikmat berupa : rezeki, keselamatan, ketentraman dan keselarasan hidup.
Selain sebagai ucapan rasa syukur acara Merdi desa juga bisa menjadi acara untuk mempererat tali persaudaraan antar sesama warga masyarakat desa dan juga untuk mengenang jasa para pendiri desa.
Di Desa yang mempunyai pengaruh muslim kuat, biasanya upacara bersih desa dilaksanakan di Masjid. Adapun isinya adalah doa-doa dalam Muslim.
Sementara, di beberapa Desa yang tidak memiliki makam danyang, upacara bersih Desa diadakan di rumah Kepala Desa maupun di Pendopo Kantor Kepala Desa.
Pemerintah Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, menyelenggarakan kegiatan bersih Desa ini dengan mengadakan berbagai rangkaian kegiatan gelar seni budaya, disamping acara ritual yang lain.
Jumat, (26/07/2024) sore dihalaman Balai Desa Ngindeng, digelar kesenian Gajah-gajahan, malam harinya kesenian jaranan thek.
Sebagai puncak acara, pada Sabtu, (27/07/2024) ditempat yang sama diadakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan menampilkan dalang kondang dari Tulung agung Ki Eko Kondho Prisdianto, dengan menceritakan lakon, "Tumurun e Wahyu Katentreman" yang diselingi dengan penampilan dagelan, Andik TB dan Slendro.
Dalam sambutannya Kepala Desa Ngindeng Bima Sakti Putra S.Pd. menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan YME. atas karunia-Nya bersama masyarakat desa Nginden bisa menyelenggarakan bersih Desa pada tahun ini. Ucapan terima kasih juga kepada seluruh masyarakat Desa Ngindeng dan semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam seluruh kegiatan dari awal sampai paripurna.
Dengan diadakannya bersih Desa ini, Kades Ngindeng berharap, "Semoga dengan bersih Desa ini, masyarakat Desa Ngindeng, dibersihkan dari aura negatif, sehingga terhindar dari balak, diberikan keselamatan, kesehatan, dimudahkan urusannya, dilancarkan rejekinya, selalu guyub-rukun, kompak dalam membangun Desa Ngrukem sehingga terwujud masyarakat yang damai sejahtera sehingga terbentuk desa yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur," harap Bima Sakti Putra S.Pd.
Antusias masyarakat untuk menyaksikan berbagai pagelaran tersebut sangat tinggi. Hal tersebut bisa dilihat dari ramainya pengunjung setiap pagelaran di selenggarakan, baik masyarakat Desa Nginden sendiri maupun dari luar Desa Ngindeng.
Nampak hadir pada puncak bersih desa, Desa Ngindeng, Bupati Ponorogo, yang diwakili Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Ponorogo, Toni Sumarsono, Jajaran Forkopimka Kecamatan Sawoo, Kepala Desa dan perangkat sekecamatan Sawoo, sejumlah undangan lainnya dan masyarakat Desa Ngindeng dan desa-desa sekitarnya.
(Gst)










0 komentar:
Posting Komentar