#Attribution1 {height:0px; visibility:hidden; display:none}

Breaking News

Selasa, 30 Juli 2024

Ditlantas Polda Jatim Gelar Anev "Ops Patuh Semeru 2024"

Kombes Pol. Komarudin, S.I.K., M.M., (Kiri) 

Lini Indonesia, Surabaya - Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur menggelar Pers Conference terkait hasil pelaksanaan "Ops Patuh Semeru 2024," selama kurun waktu 14 hari yang dimulai tanggal 15 Juli hingga sampai 28 Juli 2024.

Target atau tujuan utama di dalam pelaksanaan "Ops Patuh Semeru 2024," untuk meningkatkan kepatuhan bagi para pengendara maupun pengemudi baik, motor (R2) dan mobil (R4) di Jawa Timur. 

Disamping itu pula, digelar "Ops Patuh Semeru 2024" ini untuk mengetahui dan evaluasi agar kita memahami secara lebih spesifik polarisasi, transpotasi Lalu Lintas di Jawa Timur, tutur Kombes Pol. Komarudin, S.I.K., M.M., Dir. Lantas Polda Jatim, Selasa (30 Juli 2024).

Setiap tahun, pertumbuhan kendaraan di Daerah Jawa Timur meningkat hampir rata-rata 1 juta kendaraan. Saat ini di tahun 2024 kendaraan yang tercatat di Daerah Jawa Timur hampir 25 juta kendaraan. Belum lagi kendaraan diluar Jawa Timur yang beroperasi di wilayah Jawa Timur, ujarnya. 

Kombes Pol. Komarudin menjelaskan, berdasarkan hasil Analisa dan Evaluasi, pelaksanaan "Ops Patuh Semeru 2024," tentu diharapkan ke depan lebih prepair serta mempersiapkan pola-pola kegiatan apa yang harus dilakukan dengan tujuan utama terciptanya "Kamseltibcar Lantas" yang menjadi harapan kita bersama. 

Dir. Lantas menerangkan, selama pelaksanaan "Ops Patuh Semeru 2024," kita sudah melakukan beberapa pola maupun tahapan kegiatan dengan pembobotan. 

Kegiatan Pre-emtif seperti : Edukasi, Sosialisasi maupun Himbauan dengan bobot 40%. Pola Penggelaran Kekuatan Personel, jumlah personel yang diterjunkan di dalam kegiatan operasi 3.518 personel dengan bobot 40%. Pola Peneggakan maupun Penindakan terhadap pelanggaran Lalu Lintas yang tidak bisa ditolerir karena membahayakan keselamatan pengguna jalan yang lain dengan bobot 20%.

Kita sudah melaksanakan kegiatan sosialisasi Lalu Lintas, baik sosialisasi tatap muka dan melalui media sosial  dan serta pengelaran kekuatan personel. Kita tidak lagi menggunakan razia stasioner tapi lebih kepada hunting sistem yakni personel akan berkeliling (Mobile) untuk melihat langsung pelanggaran di lapangan.



Kombes Pol. Komarudin mengatakan, selama pelaksanaan "Ops Patuh Semeru 2024," kurun waktu 14 hari, tercatat 102.593 ribu pelanggaran Lalu Lintas dilakukan penindakan tilang, baik menggunakan ETLE Statis, ETLE Mobile dan Tilang Manual. 

Sebanyak 33.211 ribu, ditindak melalui ETLE Statis, sebanyak 16.282 ribu ditindak melalui ETLE Mobile dan sebanyak 53.034 ribu ditindak melalui Tilang Manual. 

"Jadi dari 382.398 ribu pelanggaran Lalu Lintas, 102.593 ribu dilakukan penindakan sedangkan 279.871 ribu ditindak melalui teguran," ujar Dir. Lantas Polda Jatim. 

Kombes Pol. Komarudin membeberkan, dari upaya Pre-emtif dan Pre-ventif serta peneggakan hukum, pelanggaran didominasi kendaraan bermotor (R2) yakni : tidak memakai helm SNI sebanyak 48.278 ribu, melawan arus sebanyak 11.075 ribu, berkendara dibawa umur sebanyak 7.10 ribu dan melanggar lampu Lalu Lintas (Traffic Light) sebanyak 4.140 ribu.

Sedangkan pelanggaran bagi pengguna kendaraan mobil (R4) yakni : tidak memakai safety belt sebanyak 14.716 ribu, melanggar lampu Lalu Lintas (Traffic Light) sebanyak 3.831 ribu dan melawan arus sebanyak 1.839 ribu serta lain-lainnya sebanyak 1.965 ribu. 

"Selama dalam kurun waktu 14 hari di dalam pelaksanaan "Ops Patuh Semeru 2024," sebanyak 662  terjadi kasus kecelakaan, turun 27% dibandingkan tahun 2023. Korban Meninggal Dunia (MD) tercatat sebanyak 18 orang dan turun 67% dibandingkan tahun 2023. Korban luka berat sebanyak 61 orang dan korban luka ringan sebanyak 1.012 ribu orang dan turun 21%.

"Tolak ukur keberhasilan operasi ini bukan berapa banyak pelanggar yang kita tindak tapi seberapa banyak kita mampu mencegah orang melakukan pelanggaran Lalu Lintas," tegasnya. 



Dir. Lantas Polda Jatim menyampaikan, berdasarkan data pelanggaran Lalu Lintas, kita mampu menekan pelanggaran sampai 85% total secara keseluruhan. Dari 1.846 ribu pelangaran di tahun 2023 menjadi turun di tahun 2024.

Ada 5 wilayah untuk tingkat kecelakaan tertinggi yaitu : Polres Sidoarjo, Polres Jombang, Polrestabes Surabaya, Polres Tuban dan Polres Malang.

Sedangkan 5 wilayah untuk tingkat kecelakaan terendah yaitu : Polres Sampang Madura, Polres Pasuruan Kota, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Polres Probolinggo Kota dan Polres Batu. 

Polres Pelabuhan Tanjung Perak menduduki rangking ditingkat fatalitas tertinggi yakni jumlah kecelakaan sedikit dengan hanya 2 orang korban Meninggal Dunia dari 4 kasus kecelakaan Lalu Lintas. 

Jenis kendaraan yang terlibat kasus kecelakaan Lalu Lintas masih didominasi kendaraan bermotor (R2) sebanyak 297 unit, mobil barang terutama truk sebanyak 146 unit, mobil penumpang sebanyak 108 unit dan bus sebanyak 15 unit. 

Faktor dari penyebab utama kecelakaan Lalu Lintas 99% disebabkan Human Error. Hal ini disebabkan faktor manusia, kelaikan kendaraan, kondisi jalan dan prasarana jalan.

"Kejadian kecelakaan Lalu Lintas banyak terjadi di jalan Kabupaten dan Kota bukan di jalan utama seperti di jalan Provinsi dan Nasional," pungkasnya. 

(Dedy) 


Share:

0 komentar:

Posting Komentar