Lini Indonesia, Surabaya - Keberhasilan Polrestabes Surabaya beserta Polsek Jajaran mengungkap berbagai kasus dan penyelesaian diantaranya terkait Curas, Curat dan Curanmor serta Narkoba maupun Pelanggaran Lalu Lintas dan kejahatan konvensional lainnya selama satu tahun 2025 ini, patut diapresiasi.
"Selain itu saya juga mengucapkan terima kasih kepada awak media atas dukungannya memberikan informasi kepada masyarakat terkait tugas-tugas pokok Polri," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol. Luthfi Sulistiawan didampingi Kasi Humas dan para Kasat (PJU) Polrestabes Surabaya, Rabu, 31/12/2025).
Terkait Gangguan Kamtibmas, Kapolrestabes Surabaya melanjutkan, berdasarkan hasil Analisis dan Evaluasi (Anev) bahwa kejahatan (Pidana) konvensional antara tahun 2024 dan tahun 2025, terjadi peningkatan kasus sebanyak 9% sedangkan untuk penyelesaian kasus peningkatannya sebanyak 1%.
"Jadi penyelesaian kasus di tahun 2025 secara globalnya berhasil diungkap mencapai 119%, ditambah dengan beberapa kasus tahun sebelumnya," tambahnya.
Kasus Curanmor paling menonjol di tahun 2025 dan sebagai atensi publik. Berdasarkan catatan di Kepolisian bahwa kasus Curanmor tercatat sebanyak 600 kejadian dan naik 10% dibanding tahun sebelumnya.
"Jadi kami harapkan supaya pemberdayaan masyarakat agar meningkatkan siskamling untuk mengamankan lingkungannya masing-masing demi peningkatan pengamanan ditahun 2026," urainya.
Kapolrestabes Surabaya menjelaskan, sebanyak 472 pelaku Curanmor sudah dalam proses penyidikan hingga sampai ke sidang pengadilan. Dari 472 pelaku Curanmor tersebut terdapat pemain lama (Residivis).
Di tahun 2025, Satresnarkoba Polrestabes Surabaya berhasil mengungkap penyalahgunaan narkoba sebanyak 724 kasus dan mengamankan 940 tersangka.
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan yakni : Sabu-sabu seberat 934,46 gram, Ekstasi sebanyak 41.124 ribu butir, Ganja seberat 11 Kg atau 782,9 gram, Pil dobel L sebanyak 249.445 ribu butir, Vitamin sebanyak 0,86 gram, psikotropika sebanyak 12 butir dan Tembakau Gorila sebanyak 160,39 kilogram.
Sekarang ini beredar narkoba jenis baru yang disebut dengan etom yang sebenarnya atomedit yaitu jenis obat yang dimasukan ke dalam cairan rokok elektrik (Vape).
Sementara ini kami masih melakukan evaluasi terkait penggunaannya. Sedangkan di Surabaya sendiri masih belum beredar (Ditemukan) maka kita perlu meningkatkan kewaspadaan sebab dampaknya sangat berbahaya bagi kesehatan, bebernya.
Di tahun 2025 terkait Keamanan, Keselamatan, Ketertiban dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcarlantas) terjadi peningkatan kejadian Laka Lantas sebanyak 18%, tahun 2024 sebanyak 1.488 kejadian menjadi 1.762 kejadian di tahun 2025.
Walaupun terjadi peningkatan jumlah namun fatalitas korban Meninggal Dunia (MD) mengalami penurunan sebanyak 1% yakni di tahun 2024 sebanyak 182 orang dan di tahun 2025 sebanyak 180 orang sedangkan luka berat sebanyak 18 orang dan di tahun 2025 turun menjadi 12 orang.
Disamping itu di dalam peneggakan hukum terkait Kamseltibcarlantas, kita melakukan razia-razia dengan mengedepankan ETLE.
Terhadap para pelanggar Lalu Lintas cukup fatal maka kita memberikan penilangan kecuali pelanggaran Lalu Lintas yang bisa ditolelir maka kita berikan surat teguran.
Sementara ini hasil penindakan Lalu Lintas yang dilakukan Satlantas Polrestabes Surabaya beserta Polsek Jajaran di tahun 2025, tercatat sebanyak 1.521 penindakan pelanggaran Lalu Lintas, paparnya.
Aksi unjuk rasa (Unras) selama tahun 2025 sebanyak 678 kegiatan yang terlaksana. Secara umum aksi unjuk rasa di tahun 2025 mengalami penurunan dibanding tahun 2024 yakni sebesar 11% dengan mengangkat isu terkait Hubungan Industrial Buruh, Kebijakan Pemerintahan, Permasalahan Hukum dan berkaitan dengan Politik.
Adapun lokasi Unras di Kota Surabaya berada di Kantor Pemerintahan dan di beberapa Perusahaan maupun Kantor Aset Asing, pungkas Kapolrestabes Surabaya.
(Dedy)
0 komentar:
Posting Komentar